WADUH  Wanita Muda Ini Sudah Miliki 22 Anak, Katanya Ingin Punya 100 Momongan

dok net

JAKARTA (SURYA24.COM)- Kemampuan jumlah anak yang dapat dilahirkan oleh seorang wanita adalah suatu hal yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kemampuan reproduksi wanita memiliki keterkaitan yang erat dengan faktor-faktor fisik, lingkungan, sosial, dan genetik.

Faktor Biologis

Faktor Usia: Kemampuan reproduksi wanita cenderung menurun seiring dengan bertambahnya usia. Wanita cenderung memiliki jumlah anak yang lebih banyak saat mereka lebih muda, dan kemampuan untuk hamil secara alami menurun seiring bertambahnya usia.

Faktor Kesehatan Reproduksi: Kesehatan reproduksi wanita memainkan peran penting dalam menentukan kemampuan untuk hamil dan melahirkan anak. Kondisi medis seperti endometriosis, polikistik ovarium, gangguan hormonal, atau masalah kesehatan lainnya bisa memengaruhi kemampuan seorang wanita untuk hamil.

Faktor Sosial dan Lingkungan

Faktor Sosio-Ekonomi: Faktor sosio-ekonomi seperti pendidikan, status ekonomi, dan akses terhadap layanan kesehatan memainkan peran penting dalam menentukan jumlah anak yang dapat dilahirkan oleh seorang wanita. Wanita dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan reproduksi atau pendidikan yang rendah cenderung memiliki jumlah anak yang lebih banyak.

Faktor Budaya dan Nilai-Nilai Sosial: Budaya dan nilai-nilai sosial dalam suatu masyarakat juga memengaruhi keputusan seorang wanita dalam menentukan jumlah anak yang ingin dilahirkan. Beberapa budaya mungkin mendorong kelahiran anak banyak, sementara budaya lainnya mungkin mendorong keluarga yang lebih kecil.

Faktor Genetik

Kemampuan reproduksi seorang wanita juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Beberapa wanita mungkin memiliki faktor genetik yang mempengaruhi kemampuan mereka dalam hamil dan melahirkan. 

Kendati demikian, dikabarkan seorang wanita telah memiliki 22 anak. Meskipun jumlah itu terbilang banyak bahkan luar biasa, namun dia bermimpi ingin memiliki 100 anak berikut kisahnya?

Ingin Tambah Anak Lagi

Mengutp liputan6.com, seorang ibu muda berusia (26) bernama Christina Ozturk mengungkapkan impian uniknya yaitu memiliki lebih dari 100 bayi bersama suaminya, Galip (58).

Pasangan ini menjadi sorotan karena sejak tahun 2021 mereka telah memiliki 21 bayi melalui ibu pengganti dan satu bayi kandung dilansir The Mirror, Senin (6/11/2023).

Dengan satu anak secara alami dan puluhan lainnya melalui proses yang melibatkan ibu pengganti, Christina bercita-cita memiliki anggota keluarga yang semakin banyak bersama suaminya yang kaya.

Ia mengungkapkan keinginannya ini beberapa tahun lalu di media sosial dimana dirinya dan suami menginginkan sebanyak 105 bayi. Kini, mereka yakin dapat mewujudkannya.

 

Nama 22 anak mereka adalah Victoria, Mustafa, Maryam, Irene, Alice, Hassan, Judy, Harper, Hussein, Teresa, Anna, Isabella, Ismail, Mehmet, Ahmet, Ali, Christina, Alyona, Sarah, Lokman, Alparslan dan Olivia.

Christina Ozturk dikabarkan juga pernah mengatakan, "Saya tidak tahu berapa jumlah mereka pada akhirnya, tapi kami tentu tidak berencana untuk berhenti pada 10. Kami hanya belum siap untuk membicarakan jumlah akhirnya. Semuanya ada waktunya."

"Suami dan saya mengerahkan seluruh upaya kami untuk membesarkan anak-anak agar sehat, bahagia, jujur hingga berbuat baik. Bagaimanapun, anak-anak kami adalah masa depan dunia. Mereka adalah kebahagiaan kita! Masing-masing memberikan kehangatan dan cinta!," tulis Christina Ozturk dalam sebuah posting Instagram.

Namun, impian mereka untuk memiliki ratusan anak tersebut mungkin harus ditunda karena Galip dilaporkan dijatuhi hukuman penjara selama delapan tahun awal tahun ini.

Awal kisahnya bertemu Galip, Christina yang saat itu merupakan single mother (ibu tunggal tanpa suami) dan berasal dari Moskow, Rusia, menemukan cinta pada pandangan pertama ketika bertamasya ke surga subtropis yang disebut sebagai 'Las Vegas-nya Laut Hitam'.

Dia menggambarkan Galip sebagai "mentor, pembimbing, dan pangeran dongeng" yang membuatnya jatuh hati. 

Di sisi lain, Galip juga merasakan hal yang sama. Ia juga jatuh cinta pada pandangan pertama dengan istrinya tersebut.

"Dia sangat mudah untuk diajak berteman, dia selalu memiliki senyuman di bibirnya namun pada saat yang sama dia pemalu dan misterius. Dia adalah tipe istri yang selalu saya inginkan untuk diri saya sendiri, sebuah berlian yang belum dipotong di mana saya melihat betapa murni dan baik hatinya yang dia miliki," tutur Galip.

 

Meskipun mereka sepakat dan memiliki ambisi untuk memiliki sebanyak mungkin anak, pasangan ini menyadari bahwa kemampuan reproduksi mereka tidak cukup mampu untuk itu.

Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk melibatkan ibu pengganti, dengan biaya sekitar EUR 8,000 (Rp134 juta) untuk segala prosesnya.

Christina dan Galip tampak berkomitmen dalam keputusan mereka tersebut. Mereka bahkan memantau indikator kesehatan dan menetapkan rencana makan selama kehamilan ibu pengganti. Terdapat pula klinik untuk menangani ibu-ibu tersebut.

Tak hanya itu, pasangan suami-istri ini juga tidak sembarangan memilih ibu dari anak-anak yang akan diadopsinya. Mereka hanya memilih remaja putri yang sudah pernah hamil setidaknya satu kali dan tidak memiliki kecanduan.

Dalam hal ini, Negara Georgia telah melegalkan perizinan ibu pengganti sejak tahun 1997 dengan syarat bahwa pasangan yang terlibat merupakan heteroseksual dan sudah resmi menikah.

Meski masih menggunakan ibu pengganti, Christina tidak menutup kemungkinan untuk memiliki bayi lain. Namun, dia menyadari bahwa saat ini tidak praktis karena proses fertilisasi in vitro (IVF) telah menjadi beban besar bagi tubuhnya.

Pasangan ini tetap mengejar impian mereka untuk memiliki keluarga 'besar.' Mereka juga berkomitmen untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju keluarga yang bahagia.

Ingin Tiap Anak Punya Shio yang Berbeda

Seorang ibu berusia 34 tahun di China ingin setiap anaknya memiliki zodiak yang berbeda-beda. (Foto: Sohu)

Kisah seorang ibu yang memiliki banyak anak mungkin hal biasa, namun alasan yang dimiliki seorang ibu di China ini mungkin belum pernah Anda temukan sebelumnya. 

Seorang ibu di China melahirkan sembilan anak dalam waktu 13 tahun karena ingin setiap anaknya memiliki shio yang berbeda-beda. 

 

Menurut media Sohu, Tian Dongxia (34) pertama kali melahirkan pada tahun 2010 saat usianya masih 21 tahun. 

Dilansir UPI, Kamis (31/8/2023), sang suami, yang usianya tiga tahun lebih tua, adalah kekasihnya sejak SMA. Keduanya pun berkuliah di kampus yang sama, kemudian menikah dan memiliki anak setelah lulus. 

Awalnya, Dongxia berkeinginan memiliki bayi laki-laki dan perempuan. Setelah ia melahirkan putri pertamanya, ia mencoba memiliki anak lagi di tahun naga dan dikaruniai sepasang anak laki-laki kembar pada tahun 2012. 

Ia pun menghabiskan tahun-tahun berikutnya untuk membesarkan anak-anaknya. 

Setelah suaminya memiliki karier yang stabil, Dongxia merasa bahwa dengan memiliki keluarga yang lebih besar, hidupnya menjadi lebih baik.***